Sabtu, 01 November 2014

Pelajaran ke-1

PELAJARAN NAHWU DARI KITAB AL AJURUMIYAH

 (PELAJARAN PERTAMA)

 بسم الله الرحمن الرحيم
 
 
               
DEFINISI KALIMAT
قال المؤلف - رحمه الله

الكلامُ: هو اللفظُ المُرَكَّبُ المُفيدُ بالوَضْع
Penulis – semoga Allah merahmatinya - berkata:
"Kalam adalah suatu susunan lafazh yang diletakan (oleh orang arab) yang dapat memberikan faedah (yaitu dapat dipahami)."


Penjelasan:
Penulis memulai kitabnya dengan mendefinisikan kalam (kalam dalam bahasa Indonesia artinya kalimat), karena tujuan dari ilmu nahwu adalah agar kalimat yang kita ucapkan menjadi benar.

Definisi kalam adalah: 
Suatu susunan lafazh yang diletakan oleh orang arab yang dapat memberikan faedah (yaitu dapat dipahami).
Pada susunan kalimat bahasa arab harus terkumpul padanya empat perkara:

Lafazh, yaitu 
suara yang terkandung padanya sebagian huruf-huruf hijaiyah. Adapun tulisan atau isyarat, tidaklah dikatagorikan kalam menurut ahli ilmu nahwu.

Murakkab, yaitu tersusun dari dua kata atau lebih. Jika hanya satu kata saja maka tidak disebut kalam.

Mufid, yaitu ketika diucapkan maka orang yang mendengarnya dapat memahami perkataannya.

Bil wadh'i, yaitu kata-kata yang diucapkan adalah bahasa arab.
________________________________________________

Contoh:
Susunan kalam dalam bahasa arab terkadang tersusun dari:
1.Ism dan ism, contohnya :

مُحَمَّدٌ مُهَنْدِسٌ

"Muhamad seorang insinyur."
 
2.Ism dan fi'il atau fi'il dan ism, contohnya:

عُمَرُ يَنَامُ

"Umar sedang tidur."

كَتَبَ حَامِدٌ الدَّرْسَ

"Hamid telah menulis pelajaran."
 
3.Ism, fi'il dan huruf,contohnya:

زَيْدٌ ذَهَبَ إِلَى الْمَدْرَسَةِ

Zaid pergi ke sekolah.

Perhatian:
Dalam pelajaran kita ini, kita harus perhatikan istilah-istilah yang dipakai dalam ilmu nahwu, sehingga tidak tercampur dengan istilah yang terdapat dalam bahasa kita yaitu bahasa Indonesia, seperti istilah;
"kalam" maka yang dimaksud dalam bahasa Indonesia adalah kalimat.
"kalimat" maka yang  yang dimaksud dalam bahasa Indonesia adalah kata.
______________________________________________________________
 

 MACAM_MACAM KALIMAT
 
قال المؤلف - رحمه الله:
وأقسامُه ثلاثة: اِسمٌ، وفعلٌ، وحَرفٌ جاءَ لمَعنى
.
 
Penulis – semoga Allah merahmatinya - berkata
"Macamnya ada tiga; Ism (kata benda, mencakup benda hidup dan benda mati), Fi'il (kata kerja) dan Huruf yang untuk suatu makna."

Penjelasan:
Disini penulis menjelaskan bahwa kalimat-kalimat yang diucapkan orang arab tidaklah keluar susunannya dari tiga hal ini; Ism, fi'il, dan huruf.
Sebagaimana yang telah kita contohkan sebelumnya.

ذَهَبَ زَيْدٌ إِلَى الْمَدْرَسَةِ
 
( ini adalah fi'il (kata kerja,  (ذَهَبَ)lafadz
 
( adalah Ism (kata benda yaitu benda hidup (زَيْدٌ)lafadz
adalah huruf (dalam istilah bahsa arab     (إِلَى)lafadz
adalah ism (kata benda yaitu benda mati (الْمَدْرَسَةِ)lafadz


Definisi dari tiga hal diatas:
Ism adalah suatu kata yang menunjukan suatu makna pada dirinya dan dia tidak terikat dengan waktu.

Contoh :

lafazh zaid (زَيْدٌ),

madrasah (مَدْرَسَةٌ),

muhandisun (مُهَنْدِسٌ).

Fi'il adalah kata yang menunjukan suatu makna pada dirinya, namun dia terikat dengan waktu, yaitu terkadang bermakna lampau dan terkadang bermakna "sedang" atau "akan".

Contohnya :
lafazh sudah makan (أَكَلَ),

sedang makan (يَأْكُلُ),

telah pergi (ذَهَبَ),

sedang pergi (يَذْهَبُ).

Huruf adalah suatu kata yang akan tampak sempurna maknanya apabila disambung atau digabungkan dengan kata benda atau kata kerja.
Seperti huruf (إِلَى) artinya "ke" dan huruf (لَمْ) artinya "belum", tidaklah tampak sempurna maknanya sampai dia disambung atau digabungkan dengan kata yang lainnya, baik itu kata benda atau kata kerja.

Contohnya :

إِلَى الْمَسْجِدِ

"ke masjid"

لَمْ يَرْجِعْ

"belum pulang"

Peringatan:
Perkataan penulis:
"وحَرفٌ جاءَ لمَعنى"
"dan huruf yang datang untuk suatu makna"


Kalimat ini mengeluarkan huruf-huruf yang tidak memiliki makna pada dirinya, seperti huruf-huruf hijaiyah. Huruf-huruf hijaiyah tidak masuk dalam pembahasan kita.
Contoh-contoh:
Ism: (خَالِدٌ), (حِصَانٌ), (شَجَرَةٌ), (أَرْضٌ), (كِتَابٌ)

Fi'il: (رَجَعَ), (يَرْجِعُ), (قَرَأَ), (يَقْرَأُ), (فَتَحَ). (يَفْتَحُ)

Huruf: (مِنْ), (هَلْ), (قَدْ), (لَا), (فِي).

✏ Bagaimana kita membedakan bahwa ini "ism" (kata benda) dan ini "fi'il" (kata kerja)?
Semua ini akan datang penjelasannya pada pelajaran-pelajaran berikutnya.
 Demikianlah pelajaran kita yang pertama. Dan insya Allah kita akan lanjutkan pada pertemuan berikutnya.
Wallahu a'lam bish shawab.

✏ [ditulis oleh Abu 'Ubaidah Iqbal bin Damiri Al Jawy_30 muharrom 1435/ Des 3 2013_di darul Hadits Al Fiyusy_Harasahallah] ��
 
disalin dari sini dengan mengedit yang diperlukan.

Muqaddimah

ﺇِﻥَّ ﺍﻟْﺤَﻤْﺪَ ﻟِﻠَّﻪِ , ﻧَﺤْﻤَﺪُﻩُ, ﻭَﻧَﺴْﺘَﻌِﻴﻨُﻪُ , ﻭَﻧَﺴْﺘَﻐْﻔِﺮُﻩُ , ﻭَﻧَﻌُﻮﺫُ ﺑِﺎﻟﻠَّﻪِ ﻣِﻦْ
ﺷُﺮُﻭﺭِ ﺃَﻧْﻔُﺴِﻨَﺎ , ﻭَﺳَﻴِّﺌَﺎﺕِ ﺃَﻋْﻤَﺎﻟِﻨَﺎ .
ﻣَﻦْ ﻳَﻬْﺪِﻩِ ﺍﻟﻠَّﻪُ ﻓَﻼَ ﻣُﻀِﻞَّ ﻟَﻪُ, ﻭَﻣَﻦْ ﻳُﻀْﻠِﻞْ ﻓَﻼَ ﻫَﺎﺩِﻱَ ﻟَﻪُ, ﻭَﺃَﺷْﻬَﺪُ ﺃَﻥْ
ﻻَ ﺇِﻟَﻪَ ﺇِﻻَّ ﺍﻟﻠَّﻪُ ﻭَﺣْﺪَﻩُ ﻻَ ﺷَﺮِﻳْﻚَ ﻟَﻪُ, ﻭَﺃَﺷْﻬَﺪُ ﺃَﻥَّ ﻣُﺤَﻤَّﺪًﺍ ﻋَﺒْﺪُﻩُ
ﻭَﺭَﺳُﻮﻟُﻪُ.
ﻳَﺎ ﺃَﻳُّﻬَﺎ ﺍﻟَّﺬِﻳﻦَ ﺁﻣَﻨُﻮﺍ ﺍﺗَّﻘُﻮﺍ ﺍﻟﻠَّﻪَ ﺣَﻖَّ ﺗُﻘَﺎﺗِﻪِ ﻭَﻻَ ﺗَﻤُﻮﺗُﻦَّ ﺇِﻻَّ ﻭَﺃَﻧْﺘُﻢْ
ﻣُﺴْﻠِﻤُﻮﻥَ .
ﻳَﺎ ﺃَﻳُّﻬَﺎ ﺍﻟﻨَّﺎﺱُ ﺍﺗَّﻘُﻮﺍ ﺭَﺑَّﻜُﻢُ ﺍﻟَّﺬِﻱ ﺧَﻠَﻘَﻜُﻢْ ﻣِﻦْ ﻧَﻔْﺲٍ ﻭَﺍﺣِﺪَﺓٍ ﻭَﺧَﻠَﻖَ
ﻣِﻨْﻬَﺎ ﺯَﻭْﺟَﻬَﺎ ﻭَﺑَﺚَّ ﻣِﻨْﻬُﻤَﺎ ﺭِﺟَﺎﻻً ﻛَﺜِﻴﺮًﺍ ﻭَﻧِﺴَﺎﺀً ﻭَﺍﺗَّﻘُﻮﺍ ﺍﻟﻠَّﻪَ ﺍﻟَّﺬِﻱ
ﺗَﺴَﺎﺀَﻟُﻮﻥَ ﺑِﻪِ ﻭَﺍﻷََﺭْﺣَﺎﻡَ ﺇِﻥَّ ﺍﻟﻠَّﻪَ ﻛَﺎﻥَ ﻋَﻠَﻴْﻜُﻢْ ﺭَﻗِﻴﺒًﺎ .
ﻳَﺎ ﺃَﻳُّﻬَﺎ ﺍﻟَّﺬِﻳﻦَ ﺁﻣَﻨُﻮﺍ ﺍﺗَّﻘُﻮﺍ ﺍﻟﻠَّﻪَ ﻭَﻗُﻮﻟُﻮﺍ ﻗَﻮْﻻً ﺳَﺪِﻳﺪًﺍ ﻳُﺼْﻠِﺢْ ﻟَﻜُﻢْ
ﺃَﻋْﻤَﺎﻟَﻜُﻢْ ﻭَﻳَﻐْﻔِﺮْ ﻟَﻜُﻢْ ﺫُﻧُﻮﺑَﻜُﻢْ ﻭَﻣَﻦْ ﻳُﻄِﻊِ ﺍﻟﻠَّﻪَ ﻭَﺭَﺳُﻮﻟَﻪُ ﻓَﻘَﺪْ ﻓَﺎﺯَ
ﻓَﻮْﺯًﺍ ﻋَﻈِﻴﻤًﺎ .
ﺃَﻣَّﺎ ﺑَﻌْﺪُ :
ﻓَﺈِﻥَّ ﺧَﻴْﺮَ ﺍﻟْﺤَﺪِﻳﺚِ ﻛِﺘَﺎﺏُ ﺍﻟﻠَّﻪِ , ﻭَﺧَﻴْﺮَ ﺍﻟْﻬَﺪْﻱِ ﻫَﺪْﻱُ ﻣُﺤَﻤَّﺪٍ, ﻭَﺷَﺮَّ
ﺍﻷُﻣُﻮﺭِ ﻣُﺤْﺪَﺛَﺎﺗُﻬَﺎ , ﻭَﻛُﻞَّ ﻣُﺤْﺪَﺛَﺔٍ ﺑِﺪْﻋَﺔٌ, ﻭَﻛُﻞَّ ﺑِﺪْﻋَﺔٍ ﺿَﻼَﻟَﺔٌ, ﻭَﻛُﻞُّ
ﺿَﻼَﻟَﺔٍ ﻓِﻲ ﺍﻟﻨَّﺎﺭِ .
Segala puji hanya bagi Allah, kami memuji-
Nya, memohon pertolongan dan ampunan
kepada-Nya, kami berlindung kepada Allah
dari kejahatan diri-diri kami dan kejelekan
amal perbuatan kami. Barangsiapa yang Allah
beri petunjuk, maka tidak ada yang dapat
menye-satkannya, dan barangsiapa yang Allah
sesatkan, maka tidak ada yang dapat
memberinya petunjuk.

Aku bersaksi bahwasanya tidak ada
sesembahan yang berhak diibadahi dengan
benar kecuali Allah saja, tidak ada sekutu
bagi-Nya, dan aku bersaksi bahwasanya Nabi
Muhammad adalah hamba dan Rasul-Nya.
“Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah
kepada Allah dengan sebenar-bena r takwa
kepada-Nya, dan janganlah sekali-kali kamu
mati melainkan dalam keadaan beragama
Islam.” (QS. Ali ‘Imran: 102)

“Hai sekalian manusia, bertakwalah kepada
Rabb-mu yang telah menciptakanmu dari diri
yang satu, dan daripadanya Allah
menciptakan isterinya, dan dari-pada
keduanya Allah memperkembang-biakkan
laki-laki dan perempuan yang banyak. Dan
bertakwalah kepada Allah yang dengan
(menggunakan) Nama-Nya kamu saling
meminta satu sama lain, dan (peliharalah)
hubungan silaturahmi. Sesungguhnya Allah
selalu menjaga dan menga-wasimu.” (QS. An-
Nisaa’: 1)

“Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah
kamu kepada Allah dan ucapkanlah
perkataan yang benar, niscaya Allah
memperbaiki bagimu amalan-amalanmu dan
mengampuni bagimu dosa-dosamu. Dan
barangsiapa mentaati Allah dan Rasul-Nya,
maka sesungguhnya ia telah mendapat
kemenangan yang besar.” (QS. Al-Ahzaab:
70-71)
Amma ba’du:

Sesungguhnya sebenar-benar perkataan
adalah Kitabullah (al-Qur’an) dan sebaik-baik
petunjuk adalah petunjuk Muhammad (as-
Sunnah). Seburuk-buruk perkara adalah
perkara yang diada-adakan (dalam agama),
setiap yang diada-adakan (dalam agama)
adalah bid’ah, setiap bid’ah adalah sesat, dan
setiap kesesatan tempatnya di Neraka.

Semoga apa yang ana usahakan mendapat pahala disisi-Nya, yang akan terus mengalir pahala tersebut meski jasad sudah tertimbun tanah.

Baarokallahufiiikum,
Terkhusus untuk Saudariku Fillaah....
Tetaplah semangat menuntut ilmu syar'i
Terkhusus ilmu lughoh yang mana ini adalah bagian dari ilmu alat yang dengannya kita bisa memahami al Qur'An & as sunnah dg baik dan benar, 'ala fahmi salafi ummah.