PELAJARAN NAHWU DARI KITAB AL AJURUMIYAH
(PELAJARAN PERTAMA)
"Kalam adalah suatu susunan lafazh yang diletakan (oleh orang arab) yang dapat memberikan faedah (yaitu dapat dipahami)."
Penjelasan:
Penulis memulai kitabnya dengan mendefinisikan kalam (kalam dalam bahasa Indonesia artinya kalimat), karena tujuan dari ilmu nahwu adalah agar kalimat yang kita ucapkan menjadi benar.
Definisi kalam adalah:
Lafazh, yaitu
Murakkab, yaitu tersusun dari dua kata atau lebih. Jika hanya satu kata saja maka tidak disebut kalam.
Mufid, yaitu ketika diucapkan maka orang yang mendengarnya dapat memahami perkataannya.
Bil wadh'i, yaitu kata-kata yang diucapkan adalah bahasa arab.
Contoh:
Susunan kalam dalam bahasa arab terkadang tersusun dari:
1.Ism dan ism, contohnya :
مُحَمَّدٌ مُهَنْدِسٌ
"Muhamad seorang insinyur."
عُمَرُ يَنَامُ
"Umar sedang tidur."
كَتَبَ حَامِدٌ الدَّرْسَ
"Hamid telah menulis pelajaran."
زَيْدٌ ذَهَبَ إِلَى الْمَدْرَسَةِ
Zaid pergi ke sekolah.
Perhatian:
Dalam pelajaran kita ini, kita harus perhatikan istilah-istilah yang dipakai dalam ilmu nahwu, sehingga tidak tercampur dengan istilah yang terdapat dalam bahasa kita yaitu bahasa Indonesia, seperti istilah;
"kalam" maka yang dimaksud dalam bahasa Indonesia adalah kalimat.
"kalimat" maka yang yang dimaksud dalam bahasa Indonesia adalah kata.
وأقسامُه ثلاثة: اِسمٌ، وفعلٌ، وحَرفٌ جاءَ لمَعنى.
"Macamnya ada tiga; Ism (kata benda, mencakup benda hidup dan benda mati), Fi'il (kata kerja) dan Huruf yang untuk suatu makna."
Penjelasan:
Disini penulis menjelaskan bahwa kalimat-kalimat yang diucapkan orang arab tidaklah keluar susunannya dari tiga hal ini; Ism, fi'il, dan huruf.
Sebagaimana yang telah kita contohkan sebelumnya.
ذَهَبَ زَيْدٌ إِلَى الْمَدْرَسَةِ
Ism adalah suatu kata yang menunjukan suatu makna pada dirinya dan dia tidak terikat dengan waktu.
Contoh :
lafazh zaid (زَيْدٌ),
madrasah (مَدْرَسَةٌ),
muhandisun (مُهَنْدِسٌ).
Fi'il adalah kata yang menunjukan suatu makna pada dirinya, namun dia terikat dengan waktu, yaitu terkadang bermakna lampau dan terkadang bermakna "sedang" atau "akan".
Contohnya :
lafazh sudah makan (أَكَلَ),
sedang makan (يَأْكُلُ),
telah pergi (ذَهَبَ),
sedang pergi (يَذْهَبُ).
Huruf adalah suatu kata yang akan tampak sempurna maknanya apabila disambung atau digabungkan dengan kata benda atau kata kerja.
Seperti huruf (إِلَى) artinya "ke" dan huruf (لَمْ) artinya "belum", tidaklah tampak sempurna maknanya sampai dia disambung atau digabungkan dengan kata yang lainnya, baik itu kata benda atau kata kerja.
Contohnya :
إِلَى الْمَسْجِدِ
"ke masjid"
لَمْ يَرْجِعْ
"belum pulang"
Peringatan:
Perkataan penulis:
"وحَرفٌ جاءَ لمَعنى"
"dan huruf yang datang untuk suatu makna"
Kalimat ini mengeluarkan huruf-huruf yang tidak memiliki makna pada dirinya, seperti huruf-huruf hijaiyah. Huruf-huruf hijaiyah tidak masuk dalam pembahasan kita.
Ism: (خَالِدٌ), (حِصَانٌ), (شَجَرَةٌ), (أَرْضٌ), (كِتَابٌ)
Fi'il: (رَجَعَ), (يَرْجِعُ), (قَرَأَ), (يَقْرَأُ), (فَتَحَ). (يَفْتَحُ)
Huruf: (مِنْ), (هَلْ), (قَدْ), (لَا), (فِي).
✏ Bagaimana kita membedakan bahwa ini "ism" (kata benda) dan ini "fi'il" (kata kerja)?
Semua ini akan datang penjelasannya pada pelajaran-pelajaran berikutnya.
✏ [ditulis oleh Abu 'Ubaidah Iqbal bin Damiri Al Jawy_30 muharrom 1435/ Des 3 2013_di darul Hadits Al Fiyusy_Harasahallah] ��